TEMPO.CO, Jakarta
- Karateka asal Papua Yolanda Asmuruf sukses mengamankan medali emas
dari cabang olahraga karate pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016
Jawa Barat. Yolanda mengalahkan karateka tuan rumah Rima Apriyanti
dengan skor 3-1 saat turun di nomor kumite perorangan putri -68
kilogram, di GOR Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Senin, 19
September 2016.
"Puji Tuhan saya sangat puas sekali saya
berterima kasih sama Tuhan Yesus, sama pelatih, pengurus pokoknya sama
semuanya akhirnya bisa dapat medali emas," kata Yolanda seusai
pertandingan.
Pertarungan keduanya memang berlangsung sengit.
Yolanda berhasil memperoleh poin pertama dari hasil pukulanya yang
mengenai Rima. Tak mau kalah, berikutnya Rima yang berhasil menyarangkan
pukulan telak mengenai rahang kanan Yolanda. Yolanda mengaku salah
mengantisipasi serangan yang dilancarkan Rima sehingga dia terkena
tinjuan tangan kiri lawan.
Setelahnya, karateka kelahiran
Jayapura 30 tahun lalu itu mampu menguasai jalannya pertandingan dan
beberapa kali melancarkan serangan counter attack yang berujung poin
bagi Yolanda. Pengalaman yang lebih mumpuni membuat Yolanda bisa bermain
lebih tenang.
"Ya dapat counter sekali karena
salah masuk tadi, pas saya masuk dia masuk juga jadi kena. Salah
perhitungan saja sih tadi tapi akhirnya saya bisa bermain tenang," ujar
Yolanda. "Kuncinya cuma tenang, bagaimana caranya saya bisa menenangkan
diri sama pikiran itu aja."
Pelatih tim karate Papua, Zakarias M
Sogorom, mengatakan keunggulan Yolanda memang dari kematangan bertarung.
Dari sisi pengalaman, kata dia, jelas karateka asal Papua itu lebih
baik daripada Rima.
"Yolanda ini pernah alami cedera waktu PON
Riau, 2012 lalu, dia hanya bisa meraih perak karena cedera waktu
pertandingan final. Kakinya pernah dioperasi tapi dengan latihan teratur
dia bisa kembali. Target kita memang dapat satu juara, puji Tuhan hari
ini Yolanda dapat medali emas," katanya.
Sementara, untuk peraih
medali perunggu, masing-masing didapatkan oleh karateka asal Sulawesi
Tengah Hidayanti dan Wan Nurul Indayana Zulfa asal Sumatera Utara.
Keduanya hanya berhak mendapatkan perunggu karena langkahnya terhenti
pada fase semi final.
Populer1
-
Edo Apcowo (begitu sapaan akrabnya) mengatakan, lawan yang dihadapi dalam event PON kali ini sangat berat, namun berkat kesiapannya sela...
-
Jakarta - Perhelatan kelas dunia yakni Asian Games 2018 akan diadakan di Jakarta dan Palembang. Ajang ini diharapkan menunjukkan kemampua...
-
Sumedang, Jubi - Tim regu putri Tenis Meja Papua meraih medali perunggu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat. Dibabak ...
-
Guna Sinkronisasi Data Cabang Olahraga dan Atlit Provinsi Papua menuju PON XX-2020, maka bertempat di ruang rapat KONI Provinsi Papua Juma...
-
Legenda sepak bola era 70-an berjuluk Black Silent ini menjadi salah satu pionir lahirnya bibit unggul pemain. Dalam usia tergolong senja...