Pembangunan Stadion Atletik di Mimika untuk PON 2020 Hampir Rampung

Mimika - Kabupaten Mimika, Papua, siap meramaikan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dihelat pada tahun 2020. Stadion bertaraf internasional yang dibangun sebagai dukungan untuk PON 2020 sudah hampir siap digunakan.

Stadion yang diberi nama Mimika Sport Complex (MSC) dibangun di atas lahan milik Pemda Mimika seluas 12,5 hektar atas permintaan Pemda kepada PT Freeport Indonesia. Pembangunan kompleks olahraga yang dimulai sejak tahun 2013 ini sudah mencapai 95 persen.

Pantauan di lokasi, Jumat (17/6/2016), satu stadion indoor dan stadion outdoor sudah berdiri megah. Meski begitu, sejumlah pekerja masih terlihat melakukan penyelesaian akhir di kompleks arena olahraga yang menghabiskan biaya sebesar 33 juta dolar AS itu.

"Sengaja dibangun untuk PON 2020. Sudah 95 persen, hanya tinggal finishing. Ini juga sebagai komitmen kita kepada Papua untuk meningkatkan aktivitas masyarakat dari sisi olahraga. Ini kebutuhan untuk atletik," ungkap Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama di lokasi.

Dari dua stadion, bangunan yang sudah terlihat dapat dioperasikan adalah stadion terbuka yang memiliki jalur lari jarak pendek dan menengah berstandar tradisional. Stadion terbuka ini juga bisa digunakan sebagai arena bagi beberapa cabang atletik lainnya seperti lempar lembing, tolak perluru, dan lompat jauh.

Ada dua tribun di stadion terbuka ini. Salah satunya berbentuk ekor Burung Cenderawasih di bagian atapnya. Stadion terbuka berkapasitas 3.500 penonton dan di areanya terdapat klinik bagi para atlet dari cabang atletik.

Terlihat tugu dari batu-batu yang diambil dari lokasi tambang Freeport menghiasi arena olah raga tersebut.



"Rumput lapangan atletik itu rumput hidup dan dibisa digulung. Didatangkan dari Swiss. Kami juga ada konsultan untuk perawatannya. Stadion ini bisa jadi yang termegah di Asia Tenggara," ucap Riza.

Sementara itu stadion tertutup MSC mampu menampung 5.500 penonton, termasuk 75 penonton VIP. Stadion tertutup ini diperuntukkan sebagai arena untuk bulu tangkis, basket, dan voli. Di bagian ini finishing masih banyak dilakukan.

Tak hanya itu, di MSC juga terdapat asrama atlet bagi putera dan puteri. Masing-masing mampu menampung 50 atlet dan 7 pelatih. Di dalam asarama juga dilengkapi dengan fasilitas rekreasi seperti fitness atau gym sebagai penunjang.

"Yang sudah siap untuk PON justru ini pertama yang di Mimika. Untuk stadion Sepakbola di Jayapura kemarin baru groundbreaking oleh Presiden Jokowi. Nanti setelah ini diresmikan, bisa dipakai untuk latihan dulu sebelum untuk PON," Riza menjelaskan.

Selain untuk PON, MSC menurutnya bisa mendorong lahirnya atlet-atlet dari Papua. Pembangunan sarana olahraga ini dilakukan dengan menggandeng tiga perusahaan kontraktor dan diawasi oleh konsultan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan desainnya pun disesuaikan dengan budaya setempat.



Menurut pihak kontraktor, MSC akan diserahkan ke Freeport bulan Agustus mendatang. Untuk perawatan rencananya akan dilakukan oleh Freeport hingga usai PON 2020 dan baru kemudian akan diserahkan ke Pemda.

"Sementara di-maintance kita dulu, baru nanti dialihkan ke Pemda. Makanya kita lagi bicarakan bagaimana nanti operasionalnya. 33 juta USD kan suatu invest besar. Makanya sayang kalau nggak dirawat dengan baik. Tapi tidak kami minta balik, tanahnya kan punya Pemda," tutur Riza.

Stadion terbuka MSC sudah diuji oleh legenda lempar lembing Indonesia, Julius Uwe. Ia adalah juara tiga kali Lomba atletik SEA Games dan sampai saat ini rekornya belum terpecahkan.

"Jadi kita ingin memajukan masyarakat Papua, terutama yang ada di sekitar tambang, tapi secara general untuk seluruh Papua. Agar masyarakat Papua bisa berkompetisi dengan masyarakat di luar Papua," ucap Riza.




Populer1